Fadilah Membaca Basmalah (1)

Sebuah Bacaan Sederhana Yang Mempunyai Makna Luar Biasa!

Seimbang Dalam Hidup

Segala Sesuatu harus seimbang, tak terkecuali antara dunia dan akherat.

Bacalah!

Dengan Membaca ilmu masuk dengan sendirinya!

14 Nov 2014

Kisah Ashabul Kahfi: Keagungan Allah, Kehebatan Ali bin Abi Tholib dan Kecerdasan Tamlikha.

Dalam surat Al-Kahfi, Allah SWT menceritakan tiga kisah masa lalu, yaitu kisah Ashabul Kahfi, kisah pertemuan nabi Musa as dan nabi Khaidir as serta kisah Dzulqarnain. Kisah Ashabul Kahfi mendapat perhatian lebih dengan digunakan sebagai nama surat dimana terdapat tiga kisah tersebut. Hal ini tentu bukan kebetulan semata, tapi karena kisah Ashabul Kahfi, seperti juga kisah dalam al-Quran lainnya, bukan merupakan kisah semata, tapi juga terdapat banyak pelajaran (ibrah) didalamnya.

Ashabul Kahfi adalah nama sekelompok orang beriman yang hidup pada masa Raja Diqyanus di Romawi, beberapa ratus tahun sebelum diutusnya nabi Isa as. Mereka hidup ditengah masyarakat penyembah berhala dengan seorang raja yang dzalim. Ketika sang raja mengetahui ada sekelompok orang yang tidak menyembah berhala, maka sang raja marah lalu memanggil mereka dan memerintahkan mereka untuk mengikuti kepercayaan sang raja. Tapi Ashabul Kahfi menolak dan lari, dikejarlah mereka untuk dibunuh. Ketika mereka lari dari kejaran pasukan raja, sampailah mereka di mulut sebuah gua yang kemudian dipakai tempat persembunyian.

Dengan izin Allah mereka kemudian ditidurkan selama 309 tahun di dalam gua, dan dibangkitkan kembali ketika masyarakat dan raja mereka sudah berganti menjadi masyarakat dan raja yang beriman kepada Allah SWT (Ibnu Katsir; Tafsir al-Quran al-‘Adzim; jilid:3 ; hal.67-71).
Berikut adalah kisah Ashabul Kahfi (Penghuni Gua) yang ditafsir secara jelas jalan ceritanya. Penulis kitab Fadha’ilul Khamsah Minas Shihahis Sittah (jilid II, halaman 291-300), mengetengahkan suatu riwayat yang dikutip dari kitab Qishashul Anbiya. Riwayat tersebut berkaitan dengan tafsir ayat 10 Surah Al-Kahfi : “(Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdo’a: “Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)” (QS al-Kahfi :10)

22 Apr 2014

Akherat Dunia Harus Seimbang

Orang dimuliakan karena ilmunya. Memang benar adanya. Orang yang berilmu pastilah mulia. Mulia karena ia dapat menjaga dirinya,dapat membedakan  yang baik dan buruk, serta menjadi rujukan dan panutan bagi orang-orang di sekitarnya. Ia mendapat derajat yang tinggi di mata orang lain karena ilmunya. Semua ilmunya tersebut hakekatnya adalah menambah pengetahuan akan tuhannya, sehingga ia lebih paham siapa yang telah memberinya ilmu. Hal ini akan menambah keimanan seseorang terhadap tuhannya, seperti Firman Allah dalam Kitab-Nya,
يَرْفَعِ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرُُ
Artinya :
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.s. al-Mujadalah : 11)
Derajat ilmu memang sangatlah tinggi. karena dengan ilmulah kita dapat mengetahui bahwa kita tak lahir ke dunia tanpa ada yang menciptakan. Ilmu-ilmu tersebut akan mengantarkan kita kepada keyakinan bahwa semua ini diciptakan oleh Sang Maha Kuasa, Yang Maha Pencipta Segala Sesuatu , yaitu Allah Yang Maha Esa. Baginda Nabi SAW pun mewajibkan umatnya agar menuntut ilmu.
رواه إبن عبد البر) طَلَبُ اْلعِلْمَ فَرِيْضِةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَ مُسْلِمَةٍ



Artinya :
"Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi muslimin dan muslimat” (HR. Ibnu Abdil Bari)



luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com